Minggu, 27 Juni 2010
persiwa wamena
Berdiri: 1972
Alamat: PT. Sinar Purna Karya, Jl. Yos Sudarso Indonesia
Telepon: +62 (0) 969 33096
Faksimili: +62 (0) 969 33096
Laman Resmi: http://www.persiwa.net
Ketua: Jhon Wempi Wetipo (Ketua Umum)
Direktur: Jhon Banua (Manajer Tim)
Stadion: Pendidikan
Sejarah
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 2
Nama Stadion: Pendidikan (Kapasitas 15.000)
Tanggal Berdiri: 1972
Julukan: Laskar Lembah Baliem, Badai Pegunungan, The Highlander
Kelompok Suporter: Persiwamania, Wafsxter
Sejarah Singkat:
Persatuan Sepakbola Indonesia Wamena atau biasa disebut Persiwa Wamena adalah sebuah klub sepakbola profesional milik pemerintah Kabupaten Jayawijaya. Saat ini, tim berjuluk Badai dari Pegunungan Selatan adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi sepakbola paling akbar di tanah air.
Meski sudah cukup lama berdiri, kiprah tim ini di kancah sepakbola nasional tidak begitu menonjol. Hal itu karena tim tersebut selama ini berada di bawah bayang-bayang Persipura Jayapura, tim ibu kota provinsi Papua. Akibatnya, Persiwa nyaris tak pernah terdengar hingga akhirnya pada musim kompetisi 2004 sukses menembus divisi utama Liga Indonesia.
Hebatnya, meski Wamena hanyalah sebuah kota kecil di Papua dengan pendapatan perkapita masyarakatnya yang terbilang minim dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Tapi hal tersebut tak membuat persepakbolaan di kabupaten yang letaknya 3.500 meter di atas permukaan laut itu terus tenggelam, menyusul sukses mereka naik di level atas kompetisi sepakbola nasional.
Setelah itu, Persiwa terus menancapkan tajinya. Terlebih karena Stadion Pendidikan yang merupakan kandang mereka didaulat sebagai La Paz-nya Indonesia. Sebab nyaris tak ada tim di tanah air yang mampu meraih kemenangan di kandang mereka itu. Udara tipis di Wamena rupanya membuat tim-tim papan atas Indonesia selalu pulang dengan tangan hampa.
Tiga Pemain Bintang:
- Pieter Rumaropen
Pieter merupakan produk asli binaan Persiwa. Sejak ditarik ke tim senior pada tahun 2003, Pieter menjadi andalan Persiwa. Selain menjadi penyerang, Pieter juga bisa menjalankan tugas sebagai gelandang. Pemain berusia 25 tahun ini mempunyai kecepatan dan tendangan akurat.
- Boakay Eddie Foday
Salah satu andalan Persiwa di barisan depan. Foday merupakan penyerang yang cukup tajam di kotak pertahanan lawan. Musim lalu, ia menyumbangkan 11 gol bagi Persiwa. Foday memiliki kelincahan dan stamina tinggi untuk bersaing dengan pemain belakang lawan. Hingga kini, Foday masih berstatus pemain timnas Liberia.
- Timotius Motte
Nama Timotius Motte mencuat ketika Persiwa kehilangan kiper utamanya, Charles Woof yang meninggal dunia karena sakit. Timotius yang mendapat kepercayaan sebagai kiper utama di tengah perjalanan kompetisi, membayarnya dengan bagus. Gawang Persiwa sulit ditembus pemain lawan.
Nama Pelatih:
Zainal Abidin
Skuad Pemain:
KIPER - (1) Andre, (20) Gery Mandagi, (25) Timotius Motte. BELAKANG - (5) Nurcahyo, (4) Christian Kono, (16) Johanes Kabagaimu, (14) Yesaya Desnam, (11) Habel Satya, (15) Isak Konon, (11) Alexander Yaranggar. TENGAH - (8) Aulia Trihartanto, (23) Imanuel Padwa, (17) Vendry Mofu, (50) Erick Lewis Weeks, (88) Cristian, (6) Jackie Pigome. DEPAN - (10) Edison Pieter Romaropen, (24) Bokay Eddie Foday,(7) Albertho Mambrasar, (9) Ziswa Siswanto Macho, (13) Alan Aronggear.
Halaman Tim:
Klik di sini
Jadwal Tim:
Klik di sini
Prediksi musim 2010/11:
Persiwa bermaterikan pemain muda usia yang miskin pengalaman, hal itu bisa dilihat dari serangkaian laga pra-musim. Peranan John Banua sebagai manajer tim sangat sentral, dan disegani pemain. Persiwa juga mempunyai kandang yang cukup menguntungkan. Stadion Pendidikan bisa menjadi sumber tiga poin bagi Persiwa. Pemain lawan sering kedodoran akibat tak terbiasa dengan oksigen yang tipis. Musim lalu, Persiwa tidak terkalahkan di kandangnya. Jika Zainal Abidin mampu membenahi psikologi pemain saat melakukan laga tandang, bukan mustahil Persiwa mampu bertengger di papan atas seperti yang mereka peroleh musim lalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar